Sejarah Waktu
- 
                  1967 - Prof. Dr. Ir. Moch. SadliDibentuk Badan Pertimbangan Penanaman Modal Asing (BPPMA). 
- 
                  1973 - Prof. Dr. Barli HalimPemerintah mendirikan BKPM untuk menggantikan Panitia Teknis Penanaman Modal. 
- 
                  1981 - Ismail Saleh, SH
- 
                  1982 - Ir. SuhartoyoBKPM bergabung dengan Kementerian Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri. 
- 
                  1985 - Dr. Ir. Ginanjar Kartasasmita
- 
                  1988 - Ir. Sanyoto SastrowardoyoBKPM bergabung dengan Kementerian Menteri Negara Penanaman Modal. 
 Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang Daftar Negatif Investasi (DNI).
- 
                  1998 - Dr. Hamzah HazBKPM dirubah menjadi Menteri Negara Investasi merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. 
- 
                  1999 - Ir. Laksamana S
- 
                  1999 - Drs. Marzuki Usman
- 
                  2000 - Drs. Rozy Munir S
- 
                  2001 - Theo ToemionBKPM dipisahkan dari Kementerian BUMN dan statusnya dikembalikan sebagai lembaga yang berdiri sendiri. 
 Diterbitkan Keputusan Presiden untuk pembentukan National Single Window for investment (NSWi).
- 
                  2005 - M. LutfiDikeluarkan Undang-undang Investasi terbaru, yaitu UU No.25 Tahun 2007 yang mengatur tentang perlakuan sama bagi investor dalam dan luar negeri. 
- 
                  2009 - Gita WirjawanBulan Januari diluncurkan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara Elektronik (SPIPISE), yaitu suatu sistem online untuk mengurus perizinan investasi. BKPM menyediakan layanan satu pintu untuk menangani proses aplikasi investasi secara online. 
- 
                  2012 - M. Chatib Basri
- 
                  2013 - Mahendra Siregar
- 
                  2015 - Franky SibaraniPenyelenggaraan dan pelayanan perizinan PTSP Pusat. 
 Pelayanan izin investasi 3 jam.
 Pelayanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK).
- 
                  2016 - Thomas Trikasih Lembong
- 
                  2019 - Bahlil Lahadalia
- 
                  2024 - Rosan Perkasa Roeslani
